Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah membawa ke permukaan potensi rancangan undang-undang sanksi baru terhadap Rusia. Rancangan undang-undang yang diprakarsai oleh Senator Lindsey Graham ini bertujuan untuk menekan Rusia agar melakukan gencatan senjata. Namun, mantan Presiden AS, Donald Trump, tampaknya ragu untuk sepenuhnya mendukung langkah tersebut, yang menciptakan perpecahan di dalam partai Republik. Inti masalahnya terletak pada keengganan Trump untuk secara terbuka mendukung rancangan undang-undang tersebut, yang dianggap sebagai prasyarat untuk pengesahannya melalui Kongres. Preferensi Trump untuk menjaga hubungan kerja dengan Presiden Rusia Vladimir Putin semakin memperumit situasi. Beberapa anggota parlemen GOP sangat ingin menjatuhkan sanksi, sementara Trump tampaknya lebih cenderung mencari kerja sama dengan Putin. Kemungkinan hasilnya bervariasi. Skenario yang paling mungkin melibatkan Trump yang terus menunda tindakan, yang dapat memungkinkan perang berlanjut. Namun, pemungutan suara yang kuat di Senat, bahkan tanpa persetujuan eksplisit Trump, dapat mengirimkan pesan penting ke Moskow. Pendekatan ini akan memungkinkan Trump untuk berpotensi mengklaim bahwa dia terpaksa bertindak, memberinya perlindungan politik sambil tetap memberikan tekanan pada Rusia.
Hubungan AS-Rusia: Ketegangan Meningkat Atas Sanksi
Diedit oleh: Dmitry Drozd
Sumber-sumber
SWI swissinfo.ch
POLITICO
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.