Waaree Energies, produsen panel surya terkemuka di India, menyatakan keyakinan kuat terhadap ekspornya ke Amerika Serikat meskipun menghadapi potensi investigasi anti-dumping. Perusahaan ini juga terus memperluas kapasitas manufaktur di AS untuk mengantisipasi dampak tarif.
Departemen Perdagangan AS sedang meninjau petisi yang diajukan oleh koalisi produsen panel surya AS, yang menuduh Waaree Energies dan perusahaan lain dari India, Indonesia, dan Laos menjual panel surya dengan harga yang terlalu rendah. Menanggapi tuduhan ini, Waaree Energies membantah keras dan menegaskan bahwa praktik penetapan harga mereka transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. CEO Waaree Energies, Amit Paithankar, menyatakan, "Kami tidak mengikuti praktik penetapan harga predatoris. Oleh karena itu, seiring berjalannya investigasi ini, kami berada dalam posisi yang kuat."
Di tengah ketidakpastian regulasi ini, Waaree Energies justru menunjukkan komitmennya yang semakin besar terhadap pasar Amerika. Perusahaan berencana menggandakan kapasitas manufaktur panel surya di Amerika Serikat menjadi 3,2 gigawatt (GW) pada akhir tahun 2025. Ekspansi ini mencakup pembangunan unit manufaktur modul surya tambahan berkapasitas 1,6 GW di fasilitas mereka yang sudah ada di Texas. Langkah strategis ini bertujuan untuk memitigasi potensi dampak tarif dan memanfaatkan permintaan energi bersih yang terus meningkat di AS, termasuk kebutuhan dari pusat data dan elektrifikasi transportasi.
Paithankar menambahkan, "Kekuatan buku pesanan kami di AS adalah bukti kepercayaan yang telah kami bangun, dan ekspansi ini adalah sinyal – kami hadir, kami berkembang, dan kami sangat berinvestasi dalam memberdayakan masa depan energi Amerika." Perusahaan telah berhasil mengamankan pesanan sebesar 2,23 GW di AS pada kuartal terakhir dan memiliki jalur pipa pesanan sebesar 100 GW, dengan sebagian besar ditujukan untuk pasar AS.
Investigasi anti-dumping ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di AS untuk melindungi industri dalam negerinya. Sejarah menunjukkan bahwa penyelidikan semacam ini dapat memicu tarif yang signifikan, yang berpotensi meningkatkan biaya bagi konsumen dan memperlambat penyebaran energi terbarukan. Namun, Waaree Energies tampaknya melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat posisinya melalui ekspansi manufaktur domestik di AS, yang akan mengurangi ketergantungan pada impor dan menempatkan mereka pada posisi yang lebih menguntungkan dalam menghadapi perubahan kebijakan perdagangan.
Keputusan Waaree Energies untuk meningkatkan kapasitas manufaktur di AS mencerminkan keyakinan pada pertumbuhan pasar energi surya di negara tersebut, terlepas dari tantangan perdagangan internasional. Dengan fokus pada skala, eksekusi, dan stabilitas, perusahaan ini berupaya menjadi pemain utama dalam transisi energi global.