Bank Indonesia Intervensi Rupiah Melemah di Tengah Protes dan Faktor Ekonomi

Diedit oleh: Dmitry Drozd

Pada 29 Agustus 2025, Bank Indonesia (BI) mengumumkan intervensi pasar valuta asing yang berkelanjutan untuk menstabilkan nilai Rupiah. Mata uang Garuda tersebut sempat melemah ke level terendahnya sejak 1 Agustus 2025, yaitu di angka 16.945 per dolar AS.

Pergerakan nilai tukar Rupiah yang melemah hampir 1% ini terjadi bersamaan dengan penurunan indeks saham Indonesia sebesar 2%, mencapai level terendah sejak 12 Agustus 2025. Situasi ini diperparah oleh aksi demonstrasi mahasiswa yang dipicu oleh isu gaji anggota dewan perwakilan rakyat, yang meningkat intensitasnya pasca bentrokan dengan aparat keamanan.

BI menyatakan komitmennya untuk tetap aktif di pasar valuta asing, baik di pasar *non-deliverable forward* maupun pasar spot. Selain itu, BI akan terus membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder guna menyelaraskan nilai tukar dengan fundamental ekonomi. Erwin Gunawan Hutapea, kepala departemen moneter BI, menegaskan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk meredam volatilitas mata uang domestik dan memberikan sinyal positif kepada pelaku pasar mengenai komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Regulator bursa saham pun menyatakan bahwa fundamental pasar tetap kuat meskipun terjadi koreksi teknikal yang wajar. Secara historis, BI telah melakukan intervensi serupa pada April 2025 untuk menstabilkan Rupiah di tengah tekanan global. Pemerintah juga telah menerapkan kebijakan, seperti mewajibkan eksportir untuk menahan devisa hasil ekspor sumber daya alam di dalam negeri selama setahun sejak 1 Maret 2025, guna memperkuat cadangan devisa negara. Kebijakan ini diharapkan dapat menyerap devisa hasil ekspor senilai USD 80 miliar.

Di tengah gejolak ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan optimisme bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang mencapai 5,12% (year-on-year), inflasi yang terkendali, dan neraca perdagangan yang surplus. Namun, beberapa analis pasar, seperti Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (Celios), melihat demonstrasi tersebut sebagai cerminan masalah fundamental ekonomi yang belum terselesaikan, yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan investor.

Meskipun demikian, pengamat lain seperti Howe Chung Wan dari Principal Fixed Income berpendapat bahwa sentimen pasar lebih didorong oleh perkembangan jangka pendek dan tidak akan mengubah narasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, menganggapnya sebagai kemunduran sementara. Bank Indonesia sendiri memiliki mandat tunggal untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah melalui pengelolaan bidang moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan. Upaya menjaga kestabilan nilai Rupiah ini krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber-sumber

  • Reuters

  • Indonesia to remain active in FX market after rupiah slide, central bank says

  • Indonesia central bank says it will remain active in FX market after rupiah dips 1%

  • Indonesia president signs regulation keeping export proceeds onshore

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Bank Indonesia Intervensi Rupiah Melemah d... | Gaya One