Senator AS Roger Wicker dan Deb Fischer mengunjungi Taipei pada 29 Agustus 2025, sebuah langkah strategis untuk memperkuat kemitraan keamanan antara Amerika Serikat dan Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.
Kunjungan ini bertepatan dengan pembahasan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) Tahun Anggaran 2026 di Senat AS, yang menggarisbawahi komitmen berkelanjutan AS untuk mendukung kapabilitas pertahanan Taiwan. Senator Wicker, yang memimpin Komite Angkatan Bersenjata Senat, dan Senator Fischer menyampaikan pesan yang jelas tentang "perdamaian melalui kekuatan", sebuah prinsip yang menggarisbawahi dedikasi AS untuk menjaga stabilitas regional. Mereka menekankan pentingnya kemitraan yang kuat antara kedua negara, yang telah terjalin selama beberapa dekade, sebagai fondasi bagi perdamaian dan kemakmuran bersama.
NDAA Tahun Anggaran 2026, dengan total nilai hampir 1 triliun dolar AS, mencakup ketentuan penting yang dirancang untuk meningkatkan pertahanan Taiwan. Secara khusus, undang-undang ini mengusulkan Inisiatif Kerjasama Keamanan Taiwan senilai 1 miliar dolar AS dan program kolaboratif untuk pengembangan kapabilitas sistem tak berawak (unmanned) dan penanggulangannya. Upaya ini sejalan dengan modernisasi pertahanan Taiwan yang ambisius, dengan proyeksi belanja pertahanan mencapai 23,5 miliar dolar AS pada tahun 2030. Fokusnya adalah pada sistem udara, laut, dan tak berawak yang mutakhir, serta penguatan infrastruktur logistik untuk memastikan ketahanan dalam operasi militer jangka panjang. Upaya modernisasi ini mencakup peningkatan armada jet tempur F-16, pengembangan kapal selam asli, dan pengadaan sistem pertahanan pesisir.
Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya, secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap setiap bentuk interaksi resmi antara AS dan Taiwan. Desakan kedutaan besar Tiongkok agar para senator membatalkan kunjungan mereka mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks dan ketegangan yang berkelanjutan di kawasan tersebut. Tiongkok telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk latihan perang, sebagai unjuk kekuatan dan penolakan terhadap intervensi asing.
Kunjungan para senator ini dipandang sebagai manifestasi dari strategi AS yang lebih luas untuk membina stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, terutama dalam menghadapi meningkatnya ketegasan Tiongkok. Para analis melihat kemitraan keamanan AS-Taiwan sebagai pilar krusial dalam arsitektur keamanan regional, yang bertujuan untuk menyeimbangkan kekuatan dan mendorong dialog konstruktif. Pendekatan ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk menyeimbangkan kekuatan dan menjaga perdamaian melalui dialog dan dukungan pertahanan yang konkret.