Dilema Etika dalam Pengolahan Makanan Vietnam: Perspektif Konsumen

Diedit oleh: user2@asd.asd user2@asd.asd

Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pengolahan makanan di Vietnam telah menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan pangan dan kepercayaan konsumen. Beberapa kasus telah terungkap, di mana produsen makanan menggunakan zat terlarang untuk meningkatkan penampilan dan daya simpan produk mereka. Misalnya, pada Juli 2025, pihak berwenang di Ho Chi Minh City menemukan tiga fasilitas pengolahan bunga pisang yang menggunakan boraks dan pemutih untuk memproses produk mereka. Fasilitas-fasilitas ini tidak terdaftar secara resmi dan tidak memiliki sertifikat keamanan pangan. Mereka membeli bunga pisang dari pedagang dengan harga tertentu dan setelah diproses, menjualnya kembali ke pasar grosir dengan harga yang lebih tinggi.

Selain itu, pada tahun 2022, ditemukan bahwa 10% dari sampel sayuran dan buah yang diuji di pasar grosir mengandung residu bahan kimia melebihi batas yang diizinkan. Meskipun ada peningkatan dalam memenuhi standar keamanan pangan selama bertahun-tahun, masih terdapat persentase produk yang tidak memenuhi kriteria tersebut.

Kasus-kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dalam produksi makanan dan perlunya regulasi serta penegakan hukum yang lebih ketat untuk melindungi konsumen dan memastikan keamanan pangan. Konsumen semakin menuntut akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dalam produksi makanan, dan insiden-insiden ini menggarisbawahi perlunya regulasi dan penegakan hukum yang lebih ketat untuk melindungi hak-hak konsumen dan memastikan keamanan pangan. Fokus harus pada memberdayakan konsumen dengan informasi dan meminta produsen bertanggung jawab atas tanggung jawab etika mereka.

Sumber-sumber

  • VnExpress International – Latest news, business, travel and analysis from Vietnam

  • Vietnam.vn

  • Bao Hai Duong

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.