Dari sudut pandang internasional (global), pameran 'Steel of Glory' yang menampilkan sejarah ksatria Italia di Tiongkok merupakan contoh pertukaran budaya yang signifikan. Pameran ini tidak hanya menampilkan artefak bersejarah, tetapi juga memperkuat hubungan antara Italia dan Tiongkok.
Pameran yang dibuka pada 21 Maret 2025 di Museum Nanshan, Shenzhen, Tiongkok selatan, menampilkan 140 karya, termasuk baju zirah, pedang, dan artefak bersejarah lainnya. Pameran ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Tiongkok untuk mengagumi karya-karya berharga yang belum pernah meninggalkan tanah airnya di Turin, Italia. Pameran ini menelusuri kembali sejarah ksatria dan penciptaan mitosnya, dari asal-usulnya antara abad ke-8 dan ke-9 hingga masa keemasan abad ke-11 hingga ke-13, ketika kelas ksatria menjadi kelas sosial.
Di antara pameran tersebut, terdapat baju zirah lengkap untuk kuda dan ksatria, yang setelah dua ratus tahun dipamerkan untuk pertama kalinya di luar Royal Armory, baju zirah anak-anak yang langka, dan helm berbentuk binatang fantastis, semuanya berasal dari zaman Renaissance. Selain itu, pedang milik raja pertama Italia, Vittorio Emanuele II, yang dianggap sebagai mahakarya pahatan, juga dipamerkan.
Pameran ini diselenggarakan oleh Royal Museums of Turin dan dikonsep serta diselenggarakan oleh Arteficio. Setelah Shenzhen, pameran dijadwalkan pindah ke tiga museum Tiongkok lainnya, tetapi informasi terbaru mengenai tanggal dan lokasi selanjutnya saat ini tidak tersedia. Inisiatif ini merupakan kesempatan penting bagi pertukaran budaya antara Italia dan Tiongkok, memperkuat ikatan antara kedua negara melalui penghargaan terhadap warisan sejarah dan seni Italia.
Kesimpulannya, pameran 'Steel of Glory' di Tiongkok bukan hanya tentang menampilkan artefak sejarah, tetapi juga tentang memperkuat hubungan global dan mempromosikan pemahaman budaya antara Italia dan Tiongkok.