Tingkat stres di kalangan orang tua di Amerika Serikat telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, menjadikannya krisis kesehatan masyarakat yang mendesak. Laporan dari mantan Jaksa Agung AS menyoroti beban berat yang dihadapi orang tua modern, dengan hampir setengahnya melaporkan merasa kewalahan oleh stres setiap hari.
Data dari tahun 2023 menunjukkan bahwa 33% orang tua mengalami tingkat stres yang tinggi, berbanding terbalik dengan 20% orang dewasa tanpa anak. Situasi ini diperparah oleh berbagai faktor, termasuk ketidakstabilan keuangan, tuntutan waktu yang ekstrem, kekhawatiran tentang kesehatan dan keselamatan anak, serta isolasi sosial. Tekanan finansial, khususnya biaya penitipan anak yang terus meningkat, biaya hidup, dan ketidakpastian ekonomi, menjadi sumber stres utama bagi banyak orang tua. Sekitar 66% orang tua melaporkan merasa terbebani oleh kekhawatiran tentang uang, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 39% orang dewasa lainnya.
Dampak media sosial juga signifikan, dengan banyak orang tua merasa bahwa platform ini menciptakan ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan keluarga, yang memicu kecemasan dan perasaan tidak mampu. Sekitar 70% orang tua merasa bahwa mengasuh anak saat ini lebih sulit daripada dua dekade lalu, dengan penggunaan teknologi dan media sosial oleh anak-anak disebut sebagai dua alasan teratas.
Konsekuensi dari stres orang tua ini meluas, memengaruhi kesejahteraan anak secara mendalam. Stres orang tua dapat mengubah perilaku pengasuhan, menyebabkan kurangnya responsivitas dan peningkatan disiplin yang keras, yang dapat merusak ikatan antara orang tua dan anak. Secara fisiologis, hormon stres yang tinggi pada orang tua dapat secara langsung mengganggu perkembangan otak anak, memengaruhi area yang berkaitan dengan memori dan fungsi eksekutif. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh tekanan lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan masalah perilaku seperti agresi dan hiperaktivitas.
Mengatasi stres orang tua adalah upaya kolektif yang penting untuk kesejahteraan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan. Rekomendasi kebijakan mencakup cuti keluarga berbayar nasional, bantuan penitipan anak melalui kredit pajak dan subsidi, serta program pengurangan kemiskinan. Di tingkat komunitas, penting untuk membina dialog terbuka tentang stres orang tua dan menyediakan sumber daya yang dapat diakses. Di tempat kerja, perusahaan didorong untuk menawarkan dukungan seperti jadwal kerja yang fleksibel dan akses ke perawatan kesehatan mental yang komprehensif. Secara individu, orang tua didorong untuk mencari dukungan sosial, mempraktikkan perawatan diri, dan mengembangkan strategi penanggulangan yang sehat.