Kartu Perjalanan Digital Delhi: Dampak dan Konsekuensi Bagi Komunitas

Peluncuran kartu perjalanan digital di Delhi memiliki potensi untuk mengubah pengalaman transportasi bagi perempuan dan transpuan, yang juga berdampak pada konsekuensi/impact angle dari masyarakat secara keseluruhan. Kompas melaporkan bagaimana inisiatif ini akan mengubah cara orang bepergian. Dimulai pada 7 Juli 2025, Delhi Transport Corporation (DTC) meluncurkan kartu perjalanan digital di bawah kerangka National Common Mobility Card (NCMC). Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menggantikan sistem 'tiket merah muda' yang ada, meningkatkan transparansi dan efisiensi bagi penumpang perempuan dan transpuan. Kartu ini akan terkait dengan identitas penumpang untuk mengurangi penyalahgunaan, seperti yang diumumkan oleh Menteri Rekha Gupta. NCMC, yang diluncurkan pada tahun 2019, memungkinkan pengguna untuk membayar berbagai layanan, termasuk perjalanan dan ritel, dan didukung oleh berbagai bank. DTC bekerja sama dengan bank untuk mengeluarkan kartu pintar ini, yang dapat digunakan di semua transportasi umum di Delhi. Ini adalah bagian dari upaya modernisasi yang lebih luas, termasuk penambahan lebih dari 5.000 bus listrik pada tahun 2025-26. Transisi ini menjanjikan pengalaman yang lebih lancar dan bebas korupsi. Perubahan ini memiliki implikasi yang luas bagi masyarakat. Di Indonesia, peningkatan aksesibilitas transportasi bagi perempuan juga merupakan isu penting. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan transportasi publik, seperti penyediaan bus khusus perempuan dan peningkatan fasilitas di stasiun dan halte. Kesimpulannya, peluncuran kartu perjalanan digital di Delhi bukan hanya tentang transportasi; ini tentang pemberdayaan perempuan dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Dampaknya akan terasa di seluruh komunitas, menginspirasi perubahan di tempat lain.