Konflik Gaza adalah isu kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks sejarahnya. Kekerasan yang sedang berlangsung, ditandai dengan eskalasi baru-baru ini, bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan kelanjutan yang kompleks dari peristiwa masa lalu. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar konflik, menawarkan panduan untuk evolusinya.
Akar konflik dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, dengan sengketa wilayah dan meningkatnya ketegangan. Pembentukan Israel pada tahun 1948 dan pengungsian Palestina berikutnya menjadi panggung bagi konflik selama beberapa dekade. Perang Enam Hari pada tahun 1967 semakin memperumit situasi, yang mengarah pada pendudukan Tepi Barat dan Gaza. Perjanjian Oslo, yang ditandatangani pada pertengahan tahun 1990-an, menawarkan secercah harapan, tetapi pada akhirnya gagal menyelesaikan masalah inti. Penarikan pasukan Israel dari Gaza pada tahun 2005 diikuti oleh pengambilalihan Hamas pada tahun 2007, yang menyebabkan blokade dan bentrokan lebih lanjut.
Di Indonesia, konflik ini sering menjadi topik diskusi di berbagai media dan forum. Memahami sejarah sangat penting untuk memahami situasi saat ini dan potensi jalan ke depan. Analisis mendalam tentang konflik ini membantu kita memahami dinamika politik dan sosial yang terlibat, serta dampaknya terhadap masyarakat global.