Perjalanan ambisius SpaceX untuk menguji coba roket Starship kembali menghadapi penundaan. Pada Senin, 25 Agustus 2025, upaya peluncuran ke-10 yang sangat dinanti-nantikan ini terpaksa dibatalkan untuk kedua kalinya berturut-turut karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat di fasilitas Starbase, Texas Selatan.
Penundaan pada Senin malam terjadi akibat munculnya awan anvil di atas lokasi peluncuran, yang menimbulkan risiko petir. Keputusan ini diambil hanya sekitar 30 menit sebelum jadwal lepas landas yang dijadwalkan. Sebelumnya, pada Minggu malam, peluncuran juga ditunda karena masalah pada sistem darat, yaitu kebocoran oksigen cair.
SpaceX, di bawah kepemimpinan Elon Musk, terus mendorong batas-batas teknologi kedirgantaraan dengan program Starship, yang merupakan kunci visi Musk untuk memungkinkan misi berawak ke Bulan dan Mars. Setiap uji coba, termasuk yang tertunda ini, adalah langkah penting dalam pengembangan sistem transportasi luar angkasa yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan memiliki kapasitas muatan terbesar.
Penundaan ini menyoroti tantangan inheren dalam operasi peluncuran roket, terutama di lingkungan pesisir yang rentan terhadap badai. Industri kedirgantaraan memahami bahwa kondisi cuaca adalah faktor krusial yang tidak dapat diabaikan demi keselamatan. SpaceX telah berulang kali menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan, seperti yang terlihat dari keputusan untuk menunda peluncuran demi menghindari risiko petir.
Program Starship sendiri telah mengalami serangkaian kemunduran sebelumnya, termasuk ledakan signifikan pada uji statis pada Juni 2025. Namun, pendekatan SpaceX yang mengutamakan iterasi cepat dan pembelajaran dari kegagalan mempercepat siklus pembelajaran, memungkinkan pencapaian terobosan yang mungkin memakan waktu bertahun-tahun melalui metode pengujian konvensional.
SpaceX kini menargetkan upaya peluncuran berikutnya pada Selasa, 26 Agustus 2025. Keberhasilan misi ke-10 ini sangat penting untuk membuktikan peningkatan desain Starship, termasuk peningkatan daya dorong, perisai panas yang lebih baik, dan sirip kemudi yang lebih kuat. Kemajuan dalam program ini juga memiliki implikasi langsung bagi program Artemis NASA, yang menargetkan pendaratan manusia di Bulan pada tahun 2027, di mana Starship berperan sebagai wahana pendarat.
Perjalanan Starship masih panjang, dengan tantangan teknis seperti pengembangan perisai panas orbital yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan pengisian bahan bakar di orbit yang masih harus diatasi. Namun, setiap uji coba, terlepas dari penundaannya, memberikan data berharga yang mendorong kemajuan menuju tujuan jangka panjang SpaceX untuk eksplorasi antariksa yang lebih luas.