Pada Juli 2025, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, yang berpusat di Kastil Windsor. Kunjungan ini memperkuat hubungan diplomatik antara Prancis dan Inggris, menyoroti kemitraan strategis kedua negara yang kaya akan sejarah.
Kastil Windsor, sebuah kediaman kerajaan yang telah berdiri sejak abad ke-11 dan didirikan oleh William Sang Penakluk, menjadi latar bersejarah bagi pertemuan penting ini. Kastil ini telah bertransformasi dari benteng militer menjadi istana megah, mencerminkan evolusi arsitektur dan peran kerajaan Inggris selama berabad-abad.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Macron menekankan pentingnya kolaborasi Prancis dan Inggris dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu-isu seperti migrasi, konflik bersenjata, dan perubahan iklim. Ia juga menyerukan agar Inggris mengakui negara Palestina dan mendesak gencatan senjata di Gaza. Macron menyatakan bahwa Prancis dan Inggris memiliki peran penting dalam "menyelamatkan Eropa" dengan menjunjung tinggi demokrasi, hukum, dan tatanan internasional.
Kunjungan ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama oleh seorang presiden Prancis ke Inggris sejak 2008 dan yang pertama oleh pemimpin Uni Eropa sejak Brexit pada 2020. Hal ini dipandang sebagai simbol upaya Inggris untuk memulihkan hubungan dengan Uni Eropa. Di dalam kompleks kastil, Kapel St. George, yang didirikan oleh Raja Edward III, menambah kedalaman sejarah pada kunjungan tersebut.
Presiden Macron juga menyatakan keinginan kedua negara untuk mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dan Tiongkok, serta memperkuat otonomi Eropa dalam berbagai aspek, mulai dari pertahanan hingga perdagangan. Raja Charles III menyambut Macron dengan istilah "entente amicale," sebuah peningkatan dari "entente cordiale" yang telah terjalin sejak 1904, menandakan era baru hubungan bilateral kedua negara.