Sebuah studi terobosan yang diterbitkan pada 1 Juni 2025, dalam jurnal *Ocean-Land-Atmosphere Research*, telah mengungkap perilaku rumit hiu tidur Pasifik (*Somniosus pacificus*) di Laut China Selatan. Penemuan ini, yang dibuat di tenggara Pulau Hainan, menandai kehadiran spesies ini yang pertama kali terdokumentasi di wilayah tersebut, menantang asumsi sebelumnya tentang jangkauan geografis mereka.
Para peneliti menempatkan bangkai sapi pada kedalaman 1.629 meter, mensimulasikan lingkungan "kejatuhan paus" untuk mengamati hiu. Rekaman tersebut mengungkapkan struktur sosial yang kompleks, dengan hiu yang menunjukkan hierarki makan dan perilaku mengantre. Hiu yang lebih besar menunjukkan strategi makan yang agresif, sementara yang lebih kecil mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati, yang berpotensi mengindikasikan peran terkait usia atau ukuran dalam komunitas pemulung.
Studi ini juga menyoroti adaptasi fisiologis yang unik: gerakan retraksi mata selama makan, kemungkinan untuk melindungi penglihatan mereka. Kehadiran hanya hiu betina menunjukkan Laut China Selatan bisa menjadi tempat pembibitan atau reproduksi yang penting. Penelitian ini, sebuah kolaborasi antara lembaga-lembaga China, menggarisbawahi perlunya eksplorasi lebih lanjut untuk memahami ekosistem laut dalam dan dampak perubahan lingkungan.