Pemerintahan Trump telah mengusulkan pemotongan anggaran signifikan untuk NASA pada tahun fiskal 2026, yang dapat mempengaruhi berbagai misi ilmiah, termasuk New Horizons. Misi New Horizons, yang diluncurkan pada 2006, telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang Pluto dan sabuk Kuiper. Namun, usulan pemotongan anggaran ini menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan misi tersebut dan dampaknya terhadap eksplorasi luar angkasa global.
Menurut laporan, anggaran NASA untuk tahun 2026 diusulkan dipotong sebesar 24%, dari $24,8 miliar menjadi $18,8 miliar. Pemotongan ini terutama berdampak pada Direktorat Misi Sains (SMD), yang mengalami pengurangan anggaran sebesar 47%. Beberapa misi ilmiah yang terdampak termasuk New Horizons, Juno, dan Mars Sample Return. Pengurangan anggaran ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap kemajuan penelitian ilmiah dan kerjasama internasional dalam eksplorasi luar angkasa.
Di tingkat internasional, European Space Agency (ESA) sedang menilai dampak dari usulan pemotongan anggaran NASA, terutama terkait dengan misi-misi bersama seperti Gateway lunar-orbit platform. ESA berencana untuk mengadakan pertemuan dewan untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dan kemungkinan alternatif strategi kerjasama. Hal ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan anggaran dan memastikan kelanjutan program eksplorasi luar angkasa.
Komunitas ilmiah dan pembuat kebijakan di seluruh dunia menekankan pentingnya mempertimbangkan manfaat jangka panjang dari penelitian ilmiah dan eksplorasi luar angkasa. Meskipun pemotongan anggaran mungkin diperlukan untuk alasan fiskal, penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut tidak mengorbankan kemajuan pengetahuan dan kerjasama internasional yang telah dibangun selama ini. Dukungan berkelanjutan untuk program eksplorasi luar angkasa diperlukan untuk memastikan manfaat global dari penelitian ilmiah dan teknologi yang dihasilkan.