Australia telah mengambil langkah berani dengan melarang anak di bawah usia 16 tahun menggunakan platform media sosial seperti TikTok, Facebook, dan Instagram. Undang-undang ini, yang akan berlaku pada akhir tahun 2025, tidak hanya bertujuan untuk melindungi kaum muda, tetapi juga mengangkat pertanyaan etis yang mendalam.
Dari sudut pandang etika, larangan ini menimbulkan sejumlah pertanyaan penting. Pertama, apakah pemerintah memiliki hak untuk membatasi akses anak-anak ke media sosial? Beberapa orang berpendapat bahwa orang tua memiliki tanggung jawab utama untuk mengawasi penggunaan media sosial anak-anak mereka, dan bahwa larangan pemerintah merupakan campur tangan yang berlebihan. Namun, pendukung larangan berpendapat bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anak dari bahaya online, termasuk pelecehan, eksploitasi, dan paparan konten yang berbahaya.
Pertanyaan etis kedua adalah mengenai kebebasan berekspresi. Media sosial telah menjadi platform penting bagi kaum muda untuk mengekspresikan diri, terhubung dengan teman, dan berpartisipasi dalam komunitas online. Larangan ini berpotensi membatasi kebebasan berekspresi anak-anak dan remaja, serta menghalangi mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi yang penting.
Namun, ada juga argumen etis yang mendukung larangan tersebut. Media sosial telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan makan. Larangan ini dapat membantu melindungi kaum muda dari dampak negatif media sosial dan mempromosikan kesehatan mental mereka. Selain itu, larangan ini dapat membantu mengurangi risiko perundungan online, pelecehan, dan eksploitasi seksual anak.
Dalam kesimpulannya, larangan media sosial di Australia untuk remaja adalah masalah etika yang kompleks. Meskipun ada kekhawatiran tentang kebebasan berekspresi dan peran orang tua, larangan tersebut juga dapat membantu melindungi kaum muda dari bahaya online dan mempromosikan kesehatan mental mereka. Keputusan ini mencerminkan keseimbangan yang sulit antara hak individu dan tanggung jawab sosial.